Dilan, rindu itu berat |
Keriuhan film film Ada Apa Dengan
Cinta 2 serta film Ayat-ayat Cinta 2 sudah berakhir. Jika kita mengikuti
perkembangan di sosial media; tentu kita ingat kutipan-kutipan parodi yang
diciptakan para warganet berkaitan dengan salah satu obrolan pada film
tersebut.
Masih ingat dengan ucapan “Rangga!
Yang kamu lakuin ke aku itu jahat!” Atau kutipan yang sempat heboh lainnya “Nikahi
Aku Fahri!” Hanya dalam hitungan detik, linimasa penuh dengan kutipan parodi
yang berkaitan dengan film tersebut.
Masa kedua film itu sudah berakhir,
dan muncullah kutipan lain yang tak kalah heboh. Tentu saja kutipan tersebut
berkaitan dengan film yang sekarang sedang diputar di bioskop-bioskop di tanah
air. Film yang dimaksud tentunya DILAN.
Film yang diadaptasi dari novel karya
Pidi Baiq ini pun secepat kilat menjadi buruan para remaja. Tak pelak hanya
sesaat setelah film tersebut diputar, muncullah kutipan-kutipan lucu, unik, menarik,
atau lainnya untuk dipantau. Ada beberapa kutipan yang masuk dilinimasaku, aku
mencoba merangkai kembali di sini.
“Maaf, tapi Dilan yang ini, walau nggak capek dan nggak jago nggombal,
tapi BPKB motornya sudah atas namanya sendiri... - @AgusMagelangan”
Ciehh Gusmul mendadak jadi Dilan |
Hai, Dilan. Yang berat itu bukan rindu melainkan pertanyaan
berulang-ulang dari orang-orang 'kapan menikah? - @kopibukudanpena'"
Kapan menikah? *eh |
“Selamat Pagi Melia
STP itu berat, kamu takkan kuat,
karenanya lapor STP Tahunan, jangan telat.
Dilan taat pajak - @DitjenPajakRI”
Kalau ini mumpung kesempatan buat mengingatkan SPT |
"Melia, kamu tahu apa yang lebih berat dari rindu? Kemiskinan,
perang, wabah, diskriminasi, genosida, bencana alam, revolusi, korupsi, kiamat,
dll, dsb,dst, Melia - @TirtoID"
Pesan lain untuk Melia dari Dilan menurut Tirto |
“Dilan ngomong rindu itu berat, belum aja ngerasain jadi fans Liverpool -
@ikramarki"
Kopites kudu sabar, nunggu musim depan *ups |
Masih ada banyak kutipan yang bertebaran di linimasa. Jadi kalau
kutipan kalian seperti apa? Jangan lupa selain nonton filmnya, lebih baik baca
juga novelnya dari Dilan 1990, Dilan 1991, dan Melia.
0 Komentar