Sampul Buku Bersepeda Membelah Pegunungan Andes – Bambang “Paimo”Hertadi Mas/ Koleksi pribadi |
Judul: Bersepeda Membelah Pegunungan Andes
Penulis: Bambang “Paimo”Hertadi Mas
Penerbit: Kompas
NO ISBN: 9797096380 (ISBN13: 9789797096380)
Tahun Terbit: Maret, 2012
Halaman: 304 halaman
Kategori:
Kisah Nyata
Bagi para
pecinta pesepeda, khususnya orang-orang yang suka menjelajah ke beberapa Negara
lain; Nama Paimo tentu menjadi rujukan atau panutan. Sosok yang hidup kental
dengan sepeda ini menyeruak serta menjadi idola para petouring Indonesia maupun
lainnya.
Ada banyak
pengalaman Mas Paimo dengan sepedanya. Ketika menaiki gunung dengan memanggul
sepeda; menyusuri lintasan berbagai negara juga dengan sepedanya, dan masih
banyak lagi yang bisa diceritakan tentang beliau. Pun, dengan buku yang
sekarang aku buatkan resensi.
Buku Bersepeda
Membelah Pegunungan Andes ini menceritakan dari berbagai sudut Mas Paimo ketika
melakukan perjalanan jauh dari La Paz (Ibukota Bolovia) menuju Punta Arenas
(Chile) sepanjang 6000 kilometer. Perjalanan yang berada di daerah ketinggian
di atas rata-rata, membuat fisik siapapun terasa bergetar.
Paimo
berjuang sendiri, dia melakukan perjalanan dengan keyakinan yang tangguh. Dia selalu
percaya tidak pernah sendiri; karena Tuhan selalu ada di setiap waktu
bersamanya. Buku ini menceritakan bagaimana melawan cuca buruk ketika
perjalanan jauh, tidur di kolong selokan, kandang, dan semak-semak agar tidak
diterpa hawa dingin.
Banyak cerita
tentang melawan ego kala touring, mengetahui batas maksimal tubuh, dan juga
membuat para pesepeda jarak jauh harus paham medan yang akan dilewati. Paimo
menceritakan secara detil bahwa yang paling utama adalah mental baja, dan tidak
mudah menyerah, serta harus mempersiapkan jauh-jauh sebelumnya ketika ingin
bepergian.
Cerita
lain di sini yang menarik adalah masih ada banyak orang yang baik di belahan
bumi sana. Terkendala Bahasa tidak membuat orang-orang sinis, justru malah
merangkul dan saling membantu. Ada banyak kisah haru yang Paimo ceritakan. Selain
haru, tentu lansekap keindahan pegunungkan khas Amerika Latin pun tersaji.
“Melihat suasana alam yang indah, sesaat lupa
bahwa sebenarnya aku berada di pelosok dunia, entah di mana – halaman 70.”
“Aku menjadi terharu ketika dia mengajakku
berdoa, sesaat sebelum aku pamit. Ibu tua tersebut memimpin doa. Jujur,
meskipun aku tidak tahu apa arti kalimatnya, tapi aku yakin mereka berdoa untuk
keselamatanku – halaman 158.”
“Aku menghibur diri; petualang sejati
terlahir bukan untuk menjadi orang manja! – halaman 236.”
“Sumber segala kekuatan yang aku dapatkan
adalah berserah diri pada kekuatan-NYA. Tuhan menjadi pemandu, membuka jalan
yang harus kulewati – halaman 300.”
Selama 62
hari Paimo membelah pegunungan Andes; mempersiapkan misi ini sekitar 8 tahun. Selama
perjalanan tetap banyak kendala, namun dia berhasil melaluinya satu demi satu. Buku
ini aku rekomendasikan bagi para tralever, petouring, dan bagi para pecinta
alam.
Ulasan di
blog ini hanya sebagai pengenal saja. Di dalam buku ini ada banyak cerita-cerita
heroik, haru, indah, menyakitkan, dan lainnya yang Paimo rasakan selama
perjalanan; selama berinteraksi dengan warga lokal, atau saat bertemu dengan
orang Indonesia. Selamat membaca!
3 Komentar
Ini termasuk novel kah?
BalasHapusTentu saja bukan novel, ini disarikan dari pengalaman saat melakukan perjalanan bersepeda jarak jauh. Saat kegiatan bersepeda belum sepopuler sekarang. Google map dll belum zamannya, semua data diperoleh dari mempelajari dari buku-buku dan perpustakaan 🙏🙏🙏
BalasHapusOm Paimo, sungkem..
HapusYa Allah, saya salah satu idola njenengan. Tahun 2014 atau 2015 dulu waktu camping di Deles Klaten, belum bisa ikut.