|
Judul: Aroma Karsa
Penulis: Dee Lestari
Penerbit: Bentang Pustaka
ISBN/ISBN13: 6022914639/9786022914631
Tahun Terbit: 14 Maret 2018
Halaman: 724 halaman
Kategori:
Fiksi Indonesia
Penciuman menjadi tema khusus pada
novel Aroma Karsa karya Dee Lestari ini. seperi karya-karya sebelumnya, Dee
menjadikan karya ini seperti sebuah misteri yang layak dipecahkan para pembaca.
Terurai dengan cerita-cerita pendek yang menyatu, membentuk sebuah hubungan nan
epik.
Berlatarkan cerita di Jawa,
menyambungkan antara Yogyakarta dengan beberapa tempat lainnya seperti
Karanganyar, Bekasi, bahkan sempat mendeskripsikan salah satu kota di Prancis.
Kota yang yang berhubungan erat dengan parfum.
Sebuah misi dari keluarga Prayagung
yang termotivasi untuk melakukan ekspedisi “mustahil” dalam pencarian sebuah
jejak yang sengaja dihapuskan. Berbekal prasasti dan beberapa tulisan yang ada
pada daun lontar yang diambil secara diam-diam dari keraton. Keluarga Prayagung
terobsesi untuk mencari sumber aroma tersebut.
Aroma yang berbeda, dan hanya dapat
diketahui oleh orang-orang pilihan. Begitulah secara singkat cerita pada Aroma
Karsa. Di sini kita akan terlarut pada sosok Wesi Jati, Suma, Raras, atau malah
nama-nama seperti Ambrik, Malini, dan beberapa nama yang masih berkaitan erat
dengan Jawa.
Tokoh-tokoh tersebut tersebar dan
menyatu pada akhir cerita. Sebuah kisah yang tadinya terpotong-potong menjadi
cerita utuh dengan konflik yang sulit ditebak. Bahkan Aroma Karsa itu sendiri
adalah misteri paling menarik di novel tersebut.
“Sebelum ‘di mana’, kamu harus temukan ‘siapa’. Ke hidung orang yang
tepat, Puspa Karsa akan menampakkan diri. – halaman 4.”
“Aroma adalah ketertarikanku sejak lama. Aku percaya pada kekuatan indra
penciuman atas kita, atas apa yang kita rasa, atas hidup dan mati kita. – halaman 146.”
“Aku tahu kamu masih tahan napas. Lepaskan sedikit-sedikit. Habis itu,
tarik napas lagi pelan-pelan. Begitu kamu ketemu satu bau, berhenti dulu,
kenali, baru pindah lagi – halaman 383.”
“Puspa Karsa adalah impian besar Janirah Prayagung. Bantu aku sepenuh
hati, dan sepenuh hati pula aku akan mendukungmu. Peduli setan orang bilang apa
– halaman 505.”
Menarik membaca novel Aroma Karsa. Pada
kesempatan kita secara tidak sadar diajak menyusup ke dunia yang bernama aroma.
Menghirup satu demi satu bau di sekitar kita. Lalu mencoba mengenali bau apa
itu.
Kita juga akan mencatat banyak
kata-kata yang menurutku baru. Sebagian lagi malah seperti sedang belajar Biologi,
ada beberapa penyematan kata latin yang berkaitan dengan aroma pun nama bunga. Dee
merangkai sebuah kalimat menjadi lebih sederhana namun mengena.
Novel Aroma Karsa menurut saya
menyajikan banyak pesan; tentang sebuah obsesi, rahasia, jati diri, mistik, dan
tentunya keluarga. Pesan-pesan dikemas dengan cara yang unik. Bahkan terkadang
cerita yang disampaikan seperti sebuah kisah masa lampau yang benar-benar
terjadi.
Saya tidak akan membeberkan secara
detail tentang novel ini. Bagi kalian yang suka dengan cerita fiksi Indonesia,
suka dengan novel fantasi dikemas dengan latar belakang, lokasi, dan nama-nama
Indonesia. Aku rekomendasikan membeli novel Aroma Karsa. Novel yang mengangkat
hal kecil yang jarang kita pikirkan, namun mempunyai alur cerita yang rumit dan
jauh dari kita prediksi.
Aroma Karsa adalah sebuah karya yang
membuat kita makin kagum dengan Dee Lestari. Kagum akan perjuangan beliau
selama meneliti, menulis, dan melakukan hal yang pastinya menguras banyak
tenaga, pikiran, ide, dan waktu. Sebuah novel yang harus kalian miliki tahun
2018 ini.
4 Komentar
karya Dee ga ada habisnya, selalu saja menarik untuk dibaca, hebat sekali karya2 beliau, bahkan untuk novel yg satu itu tampak berbeda, khusus membahas tentang aroma
BalasHapusIya mas. Karya ini khusus untuk membahas aroma, dan beliau menuliskan dengan sangat bagus
HapusIni novel risetnya nggak main-main, Dee Lestari selalu ngerjakan setiap karyanya dengan penuh dedikasi. Jadi, wajar saja hasilnya bisa saya sebut luar biasa. Dee Lestari memang salah satu penulis favoritku, mungkin butuh belajar banyak dari beliau untuk bisa melahirkan karya yang menurut saya layak disebut sebagai masterpiece.
BalasHapusBenar banget, kita jadi terbawa alurnya. Bahkan termasuk tidak sengaja ikutan mengendus bau
Hapus